Profil Desa Kedungwringin
Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungwringin mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kedungwringin, Kec. Jatilawang, Banyumas. Menyingkap perpaduan unik antara sektor pertanian tradisional yang kokoh dengan inovasi agribisnis modern melalui budidaya jamur tiram yang menjadi motor ekonomi baru bagi masyarakat.
-
Pilar Pertanian Tradisional
Desa ini memiliki fondasi ekonomi yang kuat pada sektor pertanian sawah, didukung oleh kondisi geografis yang subur dan menjadi basis utama ketahanan pangan lokal.
-
Pusat Inovasi Budidaya Jamur
Kedungwringin berkembang menjadi salah satu sentra budidaya jamur tiram yang prospektif di Jatilawang, menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi masyarakat dalam agribisnis.
-
Harmoni antara Tradisi dan Kewirausahaan
Kehidupan sosial masyarakatnya mencerminkan perpaduan harmonis antara nilai-nilai komunitas agraris tradisional dengan semangat kewirausahaan baru yang tumbuh dari sektor budidaya jamur.

Desa Kedungwringin, yang terhampar di Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, adalah sebuah contoh nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan kemandirian. Nama desa ini sendiri sarat akan citra alam pedesaan yang asri, namun di balik ketenangannya, berdenyut sebuah semangat kewirausahaan agraris yang modern. Kedungwringin tidak hanya bersandar pada kekuatan lahan pertaniannya yang subur, tetapi juga aktif menumbuhkan tunas-tunas ekonomi baru dari pekarangan rumah warganya, menjadikannya profil desa yang dinamis dan inspiratif.
Menggali Makna Kedungwringin: Sejarah dan Geografi
Etimologi nama "Kedungwringin" memberikan gambaran mendalam tentang karakteristik geografis dan historis desa ini. Nama tersebut merupakan gabungan dari dua kata bahasa Jawa: "Kedung", yang berarti bagian sungai yang dalam dan tenang dan "Wringin", yang berarti pohon beringin. Kombinasi ini sangat mungkin merujuk pada sebuah lokasi di masa lalu yang ditandai oleh adanya pohon beringin besar di dekat sebuah sungai atau sumber air yang dalam—sebuah ciri khas yang sering kali menjadi pusat permukiman awal di Jawa.
Secara geografis, Desa Kedungwringin berlokasi di dataran rendah yang subur, dialiri oleh saluran irigasi yang bersumber dari sungai-sungai di sekitarnya. Lokasi ini sangat ideal untuk pertanian. Berdasarkan data pemetaan wilayah, Desa Kedungwringin berbatasan dengan:
- Sebelah Utara: Desa Karanganyar
- Sebelah Timur: Kecamatan Rawalo
- Sebelah Selatan: Kecamatan Rawalo
- Sebelah Barat: Wilayah Kecamatan Wangon
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, luas wilayah desa ini sekitar 288,52 hektar, yang sebagian besarnya didedikasikan untuk lahan pertanian, terutama sawah.
Sawah sebagai Tulang Punggung Tradisional
Tidak dapat dimungkiri, fondasi utama yang menopang kehidupan masyarakat Desa Kedungwringin adalah sektor pertanian tradisional. Hamparan sawah yang luas menjadi tulang punggung ekonomi dan ketahanan pangan. Para petani di sini secara turun-temurun mengolah lahan mereka untuk menghasilkan padi berkualitas.
Aktivitas pertanian ini didukung oleh etos kerja yang kuat dan semangat kebersamaan. Para petani tergabung dalam kelompok-kelompok tani (Poktan) yang aktif, yang berfungsi sebagai media untuk saling berbagi informasi, mendapatkan penyuluhan, dan mengelola sumber daya secara kolektif. Keberhasilan sektor ini memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri dari hasil bumi mereka sendiri.
Jamur Tiram: Inovasi Agribisnis dari Pekarangan Rumah
Di sinilah letak keunikan dan dinamika Desa Kedungwringin. Beberapa tahun terakhir, masyarakatnya mulai melirik dan mengembangkan agribisnis modern yang sangat prospektif: budidaya jamur tiram. Aktivitas ini menjadi motor penggerak ekonomi baru yang tidak memerlukan lahan luas namun mampu memberikan keuntungan signifikan.
Dari Baglog ke Meja Makan Di berbagai sudut desa, dapat ditemui kumbung—rumah-rumah bambu beratap terpal yang dirancang khusus untuk menumbuhkan jamur. Di dalamnya, tersusun rapi ribuan baglog (media tanam jamur yang terbuat dari serbuk gergaji). Proses budidaya ini meliputi:
- Persiapan KumbungMembangun dan menjaga kelembapan serta suhu ideal di dalam kumbung.
- Perawatan BaglogMenyusun dan merawat baglog hingga jamur mulai tumbuh.
- PanenJamur tiram memiliki siklus panen yang sangat cepat, bisa dipanen setiap hari setelah memasuki masa produksi.
- PascapanenJamur yang telah dipanen kemudian disortir, dikemas, dan siap untuk dipasarkan.
Ekonomi Baru di Ruang Terbatas Budidaya jamur tiram menjadi pilihan populer karena beberapa keunggulan. Pertama, tidak memerlukan lahan sawah, cukup memanfaatkan pekarangan atau ruang kosong di sekitar rumah. Kedua, perputaran modalnya cepat. Ketiga, permintaan pasar terhadap jamur tiram untuk konsumsi rumah tangga dan warung makan sangat tinggi dan stabil. Banyak keluarga, terutama kaum ibu, yang berhasil mendapatkan penghasilan tambahan yang substansial dari usaha ini.
Peran Pemerintah Desa dalam Mendorong Dua Sektor
Pemerintah Desa Kedungwringin menunjukkan visi pembangunan yang seimbang. Dukungan tidak hanya diberikan pada sektor pertanian tradisional, tetapi juga pada agribisnis jamur yang sedang berkembang.
- Untuk pertanian padi, program seperti perbaikan saluran irigasi dan jalan usaha tani tetap menjadi prioritas dalam alokasi Dana Desa.
- Untuk budidaya jamur, pemerintah desa berpotensi besar untuk berperan sebagai fasilitator. Program-program seperti pelatihan manajemen budidaya, bantuan modal awal melalui BUMDes untuk membangun kumbung, atau memfasilitasi pembentukan koperasi perajin jamur dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan skala dan profesionalisme usaha ini.
Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa inovasi baru dapat tumbuh subur tanpa mengesampingkan sektor tradisional yang telah menjadi penyangga kehidupan selama bertahun-tahun.
Potensi dan Arah Pengembangan ke Depan
Masa depan ekonomi Desa Kedungwringin terlihat cerah dengan adanya diversifikasi ini. Potensi pengembangan lebih lanjut sangat terbuka lebar, antara lain:
- Industri Olahan JamurMengembangkan produk turunan seperti jamur krispi, sate jamur, nugget jamur, atau abon jamur untuk meningkatkan nilai jual.
- Pusat Produksi BaglogDesa ini berpotensi menjadi produsen baglog berkualitas untuk memenuhi kebutuhan para pembudidaya di desa sendiri maupun di desa-desa sekitar.
- Wisata Edukasi (Agroedutourism)Membuka kesempatan bagi pengunjung atau pelajar untuk belajar langsung proses budidaya jamur tiram dari awal hingga akhir, menciptakan sumber pendapatan baru dari sektor pariwisata.
Tentu, tantangan seperti fluktuasi harga pasar dan pengendalian hama penyakit jamur perlu diwaspadai dan dimitigasi secara kolektif oleh para pembudidaya.
Desa Kedungwringin adalah cerminan dari sebuah komunitas perdesaan yang cerdas dan adaptif. Mereka menghormati warisan leluhur yang terpatri pada nama desa dan hamparan sawahnya, sembari dengan berani merangkul masa depan melalui inovasi di pekarangan rumah. Perpaduan antara ketekunan petani padi dan semangat wirausaha pembudidaya jamur menciptakan sebuah fondasi ekonomi ganda yang kokoh. Kedungwringin membuktikan bahwa dari ruang terbatas sekalipun, bisa tumbuh harapan dan kesejahteraan yang tidak terbatas.